Rabu, 23 Januari 2008

Margin Trading: Saham vs Forex

Pengertian kata “margin” berbeda dalam forex dan saham.
Dalam perdagangan saham, transaksi berdasar margin (trading on margin) berarti seorang trader dapat meminjam hingga 50% dari sebuah nilai saham untuk membeli saham tersebut. Ini dapat dikatakan boros karena investor harus membayar bunga kepada perusahan broker atas pinjaman tersebut. Ini tidak berlaku dalam perdagangan forex.
Contoh: Harga sebuah saham Google adalah $400/lembar, 100 lembar saham berarti nilainya $40,000 ($400x100 lembar). Untuk transaksi di saham ini berdasar margin, uang yang diperlukan adalah 50%nya, atau $20,000. Kekurangan $20,000 dipinjamkan dan bunga harus dibayar atas jumlah pinjaman tersebut. Bunga atas margin berbeda antara broker satu dan lainnya, namun biasanya 1-3% atau lebih.
Dalam forex, margin adalah modal minimal yang diwajibkan menaruh satu posisi transaksi. Ketika anda membuka account untuk transaksi forex, uang yang anda depositkan berlaku sebagai collateral (perpanjangan) dari transaksi anda. Deposit ini disebut margin, yang biasanya nilainya 1% dari nilai sebuah posisi.
Contoh: jika anda ingin membeli $100,000 USD/JPY (US Dollar / Japan Yen) dengan leverage 100:1, uang yang dibutuhkan hanyalah 1%, atau $1000. Sisa $99,000 diperpanjangkan (collaterized) dengan sisa modal. Anda tidak membayar bunga.

Penting sekali untuk diingat bahwa leverage memperbesar keuntungan DAN kerugian anda. Anda harus memonitor balance secara rutin dan menggunakan stop-loss di setiap posisi open untuk mencegah resiko bangkrut

(diambil dan diterjemahkan dari www.forex.com)

Tidak ada komentar: