Dalam banyak hal, terdapat persamaan antara memancing ikan di kolam dengan bertransaksi di pasar forex. Apa yang dilakukan pemancing untuk bisa memaksimalkan hasil tangkapannya bisa menjadi inspirasi bagi trader forex.
Persamaan yang pertama adalah antara ikan dan pasangan mata uang (pair currency). Di kolam, terdapat berbagai jenis ikan dengan berbagai karakternya. Ada ikan bawal yang galak dan lahap dalam memakan umpan. Ikan lele yang cenderung lembut dan pelan dalam memakan umpan. Lalu ikan emas yang suka ragu dan takut dalam memakan umpan. Juga ada ikan mujair yang karena mulutnya kecil makannya juga susah, cuma bisa mencucup umpan sampai habis nyaris tanpa terasa.
Nah, di pasar forex ikan bisa diibaratkan sebagai pair currency, yang masing-masing memiliki karakter khas dan unik. Bawal mungkin bisa dipersamakan dengan sterling-dollar atau sterling-yen, di mana banyak terjadi tarikan-tarikan galak. Lele bisa jadi diibaratkan dengan dollar-yen yang tarikannya pelan namun panjang.
Persamaan kedua adalah umpan, yang di pasar forex disebut dengan lot. Bila kita berniat mendapatkan ikan yang besar, maka umpan yang harus kita pasang juga harus besar. Untuk menentukan seberapa besar umpan yang bisa kita pasang setiap kalinya, harus melihat dengan total umpan yang kita bawa. Karena tidak setiap umpan yang kita masukkan selalu mendapatkan ikan, maka harus diperhitungkan faktor kegagalan supaya kita masih mempunyai cadangan umpan.
Persamaan ketiga adalah pemancing dan trader. Ini adalah faktor yang paling penting dan menentukan. Pemancing harus mengetahui spesialisasinya, yaitu apakah dia ahli memancing bawal, lele, emas, atau mujair. Pemancing yang lebih suka mujair mungkin tidak terbiasa dengan tarikan-tarikan bawal yang cepat dan liar. Sebaliknya, pemancing spesialis bawal juga mungkin tidak terlalu peka merasakan tarikan ikan mujair yang cenderung lembut dan pelan. Begitu pula seorang trader, harus bisa menentukan di mana spesialisasinya. Apakah dia lebih suka ‘memancing’ di pasar sterling-dollar yang cenderung galak dan liar, atau di pasar dollar-yen yang cenderung lembut dan pelan tarikannya.
Setelah menentukan spesialisasinya, lalu pemancing harus mengasah kemampuan memancingnya. Pemancing harus tahu kapan ia menahan diri untuk tidak segera menarik kail pada saat ikan sedang memakan atau kapan ia harus sesegera mungkin menariknya. Terlalu cepat ataupun terlalu lama menarik kail dari kolam, bisa berakibat kegagalan mendapatkan ikan. Harus bisa menentukan timing yang paling pas. Hal seperti inilah yang juga merupakan kunci sukses seorang trader. Ia harus mampu menentukan saat yang paling tepat dalam melakukan open dan close posisi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar