Banyak sekali orang-orang yang bertanya pada saya mengenai investasi dinar Irak. Sebetulnya saya sendiri sama sekali tidak pernah tertarik dengan hingar bingarnya berita maupun cerita tentang dinar. Ketika saudara saya menelepon dari Semarang untuk meminta pertimbangan, barulah saya mulai berusaha mencari informasinya - sementara saya meminta saudara saya menunda niatnya berinvestasi.
Setelah bertanya sana-sini, saya semakin bisa memahami fenomena dinar di Indonesia. Saya sebut hal ini hanya terjadi di Indonesia karena memang pada kenyataannya seperti itu. Selama saya berkecimpung di dunia investasi mata uang, dinar Irak secara nyata tidak pernah diberitakan di media internasional sebagai investasi yang heboh. Maka dari itu, saya menyimpulkan hingar bingar yang terjadi selama ini adalah 'kepandaian' spekulan dalam menghembuskan isu. Polanya sangat mirip dengan hembusan isu gelombang cinta dan anthurium.
Dalam kacamata investasi mata uang (forex), nilai tukar suatu mata uang dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya politik, ekonomi, sosial, dll. Hal ini karena naik turunnya nilai tukar mata uang sebuah negara akan memberikan dampak yang signifikan.
Namun bila kita punya niatan investasi nothing to lose dan sekedar iseng, seperti menyitir beberapa pandangan pro-dinar, maka tidak perlulah kita berpusing-pusing untuk memutuskan....siapa tahu memang nanti nilainya naik drastis, toh kalau ternyata meleset kan cuma kehilangan beberapa ratus ribu atau juta.
So...monggo silakan dilanjut, saya ga ikut-ikut...hehe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar